google8e706b55941b4797.html More Than Geography: Keunggulan Citra Multispectral

Sabtu, 17 September 2011

Keunggulan Citra Multispectral

Keunggulan citra multispectral dibandingkan citra spectrum tunggal (dan lebar) ialah adanya pembedaan obyek (penutup lahan) secara lebih baik, karena variasi pantulan pada satu spectrum yang relative sempit dapat di presentasikan. Sebagai contoh, pada citra pankomatik yang perekamanya dilakukan dalam julat yang lebar, (sekitar 0,5-0,73 µm), keceahan air merupakan rata-rata tingkat pantulan pada beberapa spectra yang lebi sempit (0,5-0,6; 0,6-0,7 µm), yang sebenarnya cukup berbeda satu sama lainya. Dgan demikian, kecerahan ini dapat menyerupai pantulan jenis-jenis tanah tertentu. Keunggulan lain dari citra multispektral ialah dimungkinkanya pembentukan citra komposit, dimana tiga saluran-saluran spectra (bands) masukan diberi warna merah, hijau dan biru, untuk membentuk satu citra tunggal yang bewarna. Satu citra komposit ini sudah mampu menyajikan variabilitas spectral seluruh saluran penyusunnya.
Masalhnya kemudian, citra komposit dapat disusun secara standar atau tidak standar. Komposit standar menggunakan tiga saluran masukan, yaitu inframerah dekat, merah, dan hijau, dengan urutan pewarnaan merah, hijau dan biru (RGB-red, green, blue-dan urutan ini sering tidak disebutkan secara eksplisit). Komposit tidak standar dapat (a) mengubah urutan tersebut sesukanya-misalnya merah, inframerah dekat dan hijau dengan pewarnaa RGB, (b) menggunakan saluran-saluran lain-misalnya biru, inframerah dekat, dan merah dengan pewarnaan RGB, (c) menggunakan gabunan saluran terlebih dahulu (misalnya indeks vegetasi) dan setelah itu baru dikompositkan. Kerena citra komposit dapat disusun secara tak standar, maka tanpa informasi dari sipembuat atau penctak citra tentag komposisi saluran penyusun citra komposit tersebut, seorang pnafsir dapat terkecoh dan keliru melakukan interpretasi.
Berpijak pada pemahaman tersebut, diperlukan satu landasan konseptual tentang bagaimana warna pada citra komposit tersebut dapat terbentuk. Untuk itu, pengenalan pola spectral pada masing-masing saluran penyusun diperlukan terlebih dahulu, sehinga sebelum melihat citra kompositnya pun seorang penafsir sudah dapat membayangkan, warna apa yang muncul mewakili satu jenis obyek apabila saluran-saluran tersebut disusun menjadi citra komposit dengan kombinasi tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon kritik dan saran yang membangun