google8e706b55941b4797.html More Than Geography: Mengenal Kawasan Karst Tuban, Jawa Timur

Jumat, 08 April 2011

Mengenal Kawasan Karst Tuban, Jawa Timur

"Sebuah tulisan yang mencoba mendeskripsikan tanah kelahiran dari sang penulis 'Bumi Ronggolawe' tercinta. Dan mencoba untuk mengenal lebih dalam dari tempat dimana penulis tumbuh dan dibesarkan disana"

Kabupaten Tuban dilihat dari Citra Satelit


Karst merupakan istilah dalam bahasa jerman yang diturunkan dari bahasa Slovenia (kras) yang berarti lahan gersang dan berbatu. Istilah ini dinegara asalnya sebenarnya tidak berkaitan dengan batu gamping dan proses. Namun saat ini istilah kras telah diadopsi untuk istilah bentuklahan hasil proses pelarutan. Ford dan William (1989) mendefinisikan karst sebagai medan dengan kondisi hidrologi yang khas sebagai akibat dari batuan yang mudah larut dan mempunyai porositas sekunder yang berkembang baik. Karst dicirikan oleh terdapatnya cekungan tertutup dan atau lembah kering dalam berbagai ukuran dan bentuk, langkanya atau tidak terdapatnya drainase/sungai permukaan, dan terdapatnya goa dari system drainase bawah tanah.


Menurut asal prosesnya, daerah karst di Kabupaten Tuban terbentuk pada masa phreatic dimana pembentukannya berlangsung ketika masih berada dibawah waterlevel. Ketika masih berada dibawah air laut (waterlevel), berbagai organisme bawah laut seperti terumbu karang, hewan bawah laut yang mati mulai bekerja membentuk suatu lapisan sedimentasi. Pembentukan ini berjalan beribu-ribu tahun yang kemudian membentuk suatu lapisan sedimentasi yang cukup tebal bahkan bisa sampai ratusan meter. Akibat adanya tenaga tektonisme seperti lipatan dan patahan, daerah ini akhirnya terangkat dan muncul sebagai daratan. Itulah kenapa ketika kita mengunjungi beberapa tempat yang ada di Kabupaten Tuban sebagai contoh daerah Karang Indah dan sekitarnya banyak ditemui kenampakan fosil karang yang melekat pada bebatuan gamping. 

Pembentukan bentuklahan karst dipengaruhi oleh curah hujan yang cukup, temperature, penutup lahan, dan formasi batuan itu sendiri. Curah hujan merupakan media pelarut utama dalam proses pembentukan karst. Karena dalam batuan karst terdapat mineral CaCO3 dan jika bersenyawa dengan air hujan yang bersifat asam, akan terlarut dan kemudian meninggalkan bekas-bekas lubang. Semakin besar curah hujan, semakin besar pula media pelarutnya. Hal tersebut bisa kita lihat didaerah montong pada bagian lapisan tanahnya seringkali dijumpai lubang-lubang yang kemudian mengarah pada suatu goa. Hal tersebut akan berdampak pada lapisan tanah diatasnya akan bersifat kering, gersang dan cenderung tidak subur. Karena jika terjadi hujan maka air akan langsung meresap kedalam tanah yang kemudian akan masuk kedalam sungai bawah tanah. 

Foto Kawasan Karst yang bersebalahan dengan Industri Semen Gresik
Karakteristik batuan gamping cenderung tidak dapat menyimpan air dan hanya mampu meneruskan air sampai ke dalam tanah yang kemudian terkumpul pada suatu sungai bawah tanah. untuk itu di daerah Tuban seringkali banyak dijumpai sungai bawah tanah maupun lorong-lorong dalam tanah yang berbentuk goa namun diatasnya dijumpai lahan yang gersang dan dikatakan tidak layak untuk dijadikan sebagai lahan pertanian. sebagai contoh pada Kecamatan Merakurak khususnya pada Desa Tegal Pelem dan Desa Koro. pada lapisan tanah bagian atas Cenderung daerahnya sangat gersang, tidak terdapat mata air, dan sungai yang mengalir diatas permukaan tanah. namun sebenarnya dibagian bawah permukaan tanah terdapat suatu aliran sungai yang mempunyai debit cukup besar yang mengalir sebagai aliran sungai bawah tanah. oleh masyarakat sekitar sungai bawah tanah tersebut dikenal dengan sungai Srunggo. Sungai Srunggo dicirikan dengan suatu bentukan lorong goa yang terisi oleh air.

Menurut klasifikasi Cvijic (1914), daerah Karst di Tuban termasuk dalam Merokarst dimana merupakan karst dengan perkembangan tidak sempurna dengan hanya mempunyai sebagian ciri bentuklahan karst. Merokarst berkembang pada batugamping yang relative tipis dan tidak murni. Pada umumnya merokarst tertutup oleh tanah dan tidak ditemukan bentuklahan yang kompleks. Namun hal ini merupakan potensi sumber daya alam tersendiri bagi kabupaten tuban. Hal ini karena sifat batu gamping yang tidak murni yang sangat cocok bagi industri pengolahan semen. Maka dari itu, indutri semen lebih cenderung berada didaerah utara jawa khususnya Tuban, karena pada daerah utara jawa sifat mineral CaCO3 dari batu gamping yang merupakan pembentuk dari bentuklahan karst cenderung tidak murni.

Berbagai penggunaan lahan didaerah Karst bisa dikatakan terbatas hanya pada lahan tegalan dan permukiman. Sebagian besar penduduknya memanfaatkan lahan dengan menanami tanaman palawija. Produksi tanaman palawija dengan komoditi utama berupa Kacang tanah merupakan andalan bagi produksi pertanian di wilayah karst tersebut. Perlu adanya pemberdayaan dalam bidang pertanian khususnya daerah karst dengan metode yang khusus guna meningkatkan produktivitas lahan pertanian dikabupaten Tuban khususnya pada daerah yang mempunyai bentuklahan karst tersebut. Dengan adanya pemberdayaan yang lebih intensif terhadap lahan yang kurang mendukung tersebut, harapannya mampu mendongkrak roda perekonomian masyarakat sekitar yang umumnya masih berada pada level dibawah garis kemiskinan.

Air Terjun Nglirip (output sungai bawah tanah)

Karst merupakan istilah dalam bahasa jerman yang diturunkan dari bahasa Slovenia (kras) yang berarti lahan gersang dan berbatu. Istilah ini dinegara asalnya sebenarnya tidak berkaitan dengan batu gamping dan proses. Namun saat ini istilah kras telah diadopsi untuk istilah bentuklahan hasil proses pelarutan. Ford dan William (1989) mendefinisikan karst sebagai medan dengan kondisi hidrologi yang khas sebagai akibat dari batuan yang mudah larut dan mempunyai porositas sekunder yang berkembang baik. Karst dicirikan oleh terdapatnya cekungan tertutup dan atau lembah kering dalam berbagai ukuran dan bentuk, langkanya atau tidak terdapatnya drainase/sungai permukaan, dan terdapatnya goa dari system drainase bawah tanah.

Menurut asal prosesnya, daerah karst di Kabupaten Tuban terbentuk pada masa phreatic dimana pembentukannya berlangsung ketika masih berada dibawah waterlevel. Ketika masih berada dibawah air laut (waterlevel), berbagai organisme bawah laut seperti terumbu karang, hewan bawah laut yang mati mulai bekerja membentuk suatu lapisan sedimentasi. Pembentukan ini berjalan beribu-ribu tahun yang kemudian membentuk suatu lapisan sedimentasi yang cukup tebal bahkan bisa sampai ratusan meter. Akibat adanya tenaga tektonisme seperti lipatan dan patahan, daerah ini akhirnya terangkat dan muncul sebagai daratan. Itulah kenapa ketika kita mengunjungi beberapa tempat yang ada di Kabupaten Tuban sebagai contoh daerah Karang Indah dan sekitarnya banyak ditemui kenampakan fosil karang yang melekat pada bebatuan gamping.

Pembentukan bentuklahan karst dipengaruhi oleh curah hujan yang cukup, temperature, penutup lahan, dan formasi batuan itu sendiri. Curah hujan merupakan media pelarut utama dalam proses pembentukan karst. Karena dalam batuan karst terdapat mineral CaCO3 dan jika bersenyawa dengan air hujan yang bersifat asam, akan terlarut dan kemudian meninggalkan bekas-bekas lubang. Semakin besar curah hujan, semakin besar pula media pelarutnya. Hal tersebut bisa kita lihat didaerah montong pada bagian lapisan tanahnya seringkali dijumpai lubang-lubang yang kemudian mengarah pada suatu goa. Hal tersebut akan berdampak pada lapisan tanah diatasnya akan bersifat kering, gersang dan cenderung tidak subur. Karena jika terjadi hujan maka air akan langsung meresap kedalam tanah yang kemudian akan masuk kedalam sungai bawah tanah.

Goa Srunggo merupakan Sungai Bawah Tanah
Karakteristik batuan gamping cenderung tidak dapat menyimpan air dan hanya mampu meneruskan air sampai ke dalam tanah yang kemudian terkumpul pada suatu sungai bawah tanah. untuk itu di daerah Tuban seringkali banyak dijumpai sungai bawah tanah maupun lorong-lorong dalam tanah yang berbentuk goa namun diatasnya dijumpai lahan yang gersang dan dikatakan tidak layak untuk dijadikan sebagai lahan pertanian. sebagai contoh pada Kecamatan Merakurak khususnya pada Desa Tegal Pelem dan Desa Koro. pada lapisan tanah bagian atas Cenderung daerahnya sangat gersang, tidak terdapat mata air, dan sungai yang mengalir diatas permukaan tanah. namun sebenarnya dibagian bawah permukaan tanah terdapat suatu aliran sungai yang mempunyai debit cukup besar yang mengalir sebagai aliran sungai bawah tanah. oleh masyarakat sekitar sungai bawah tanah tersebut dikenal dengan sungai Srunggo. Sungai Srunggo dicirikan dengan suatu bentukan lorong goa yang terisi oleh air.

Menurut klasifikasi Cvijic (1914), daerah Karst di Tuban termasuk dalam Merokarst dimana merupakan karst dengan perkembangan tidak sempurna dengan hanya mempunyai sebagian ciri bentuklahan karst. Merokarst berkembang pada batugamping yang relative tipis dan tidak murni. Pada umumnya merokarst tertutup oleh tanah dan tidak ditemukan bentuklahan yang kompleks. Namun hal ini merupakan potensi sumber daya alam tersendiri bagi kabupaten tuban. Hal ini karena sifat batu gamping yang tidak murni yang sangat cocok bagi industri pengolahan semen. Maka dari itu, indutri semen lebih cenderung berada didaerah utara jawa khususnya Tuban, karena pada daerah utara jawa sifat mineral CaCO3 dari batu gamping yang merupakan pembentuk dari bentuklahan karst cenderung tidak murni.

Berbagai penggunaan lahan didaerah Karst bisa dikatakan terbatas hanya pada lahan tegalan dan permukiman. Sebagian besar penduduknya memanfaatkan lahan dengan menanami tanaman palawija. Produksi tanaman palawija dengan komoditi utama berupa Kacang tanah merupakan andalan bagi produksi pertanian di wilayah karst tersebut. Perlu adanya pemberdayaan dalam bidang pertanian khususnya daerah karst dengan metode yang khusus guna meningkatkan produktivitas lahan pertanian dikabupaten Tuban khususnya pada daerah yang mempunyai bentuklahan karst tersebut. Dengan adanya pemberdayaan yang lebih intensif terhadap lahan yang kurang mendukung tersebut, harapannya mampu mendongkrak roda perekonomian masyarakat sekitar yang umumnya masih berada pada level dibawah garis kemiskinan.

"BONUS" Kalo yang ini jalan depan rumah ane gan..!!! hehe ^_^

3 komentar:

Anonim mengatakan...

iseng2 buat nulis gan..!! ^_^

Telaga Kautsar mengatakan...

itu kan jalan depan indomart .. hahaha pertigaan mau ke pasar kecamatan

_bogor_

Anonim mengatakan...

sangat - sangat membantu membantu tugas matakuliah geomorfologi,,,, izin copas ya gan,,,, makasih

Posting Komentar

mohon kritik dan saran yang membangun