google8e706b55941b4797.html More Than Geography: Pengukuran Morfologi Luar Tanah

Senin, 11 April 2011

Pengukuran Morfologi Luar Tanah


Bentuklahan, Bahan Induk dan Formasi Geologi
          Nama bentuklahan setidak-tidaknya mengandung tiga  macam informasi,  yaitu  topografi, batuan,  dan  proses.  Informasi mengenai batuan penyusun suatu bentuklahan mungkin sama dengan formasi  geologinya, tetapi untuk daerah yang  sempit  mungkin juga  dapat  berbeda dengan formasi  geologinya.  Proses  yang membentuk  suatu  bentuklahan dapat merupakan  proses  endogen maupun eksogen, tergantung mana yang lebih dominan. Bahan induk pembentuk tanah biasanya merupakan pelapukan dari batuan anggota formasi geologi yang terletak paling atas, tetapi seringkali  bahan  induk tanah merupakan bahan  tutupan  yang  berumur lebih muda. Formasi Geologi diisi sesuai dengan yang tercantum pada peta geologi daerah pengamatan.


Relief dan Kelerengan
         Deskripsi  mengenai  relief mencakup  relief  makro  dan relief  mikro.  Informasi mengenai relief  mikro  pada  daerah pengamatan  seringkalai  sangat bermanfaat  untuk  menafsirkan proses  pedogenesis yang terjadi di daerah pengamatan.  Relief makro pada hakekatnya sama dengan topografi. Deskripsi  tentang  kelerengan  mencakup  mengenai  kemiringan lereng, bentuk dan panjang lereng. Informasi ini penting untuk menafsirkan potensi daerah terhadap kerentanan erosi dan  atau longsor lahan. Pengukuran kemiringan lereng dilakukan dengan menggunakan abney level, penentuan bentuk lereng ditentukan atas dasar pengamatan lapangan sejauh mata memandang, panjang lereng diukur dengan meteran searah dengan arah bekerjanya proses geomorfologi.


Drainase Luar
   Drainase  tanah menggambarkan kondisi  pengatusan  tanah terhadap proses penggenangan, yang mencakup drainase internal, eksternal dan permeabilitas. Kondisi drainase tanah sangat dipengaruhi  oleh kedalaman muka air tanah, tekstur,  struktur tanah, adanya lapisan kedap dan juga kemiringan lereng  permukaan. Klasifikasi drainase eksternal adalah  sebagai berikut:

Drainase permukaan (eksternal)
Drainase permukaan (run off) dipengaruhi oleh  topografi dan kemampuan tanah meresapkan air.
Sangat cepat - Air hujan yang jatuh langsung mengalir  meninggalkan  permukaan tanah, sangat sedikit yang meresap  ke dalam tanah. Lereng curam, peresapan tanah jelek.
Cepat - Sebagian besar air hujan mengalir meninggalkan  permukaan,  sebagian  kecil meresap ke  dalam  tanah.  Lereng curam, peresapan tanah agak baik.
Sedang -  Air hujan sementara waktu tinggal di  permukaan  dan meresap ke dalam tanah, kandungan air optimal bagi  pertumbuhan tanaman. Lereng melandai, peresapan tanah baik.
Lambat -  Air  hujan sebagian besar  tergenang  di  permukaan, kemudian  meresap  ke dalam tanah atau  menguap.  Daerah datar, porositas tanah rendah.
Sangat lambat  - Air hujan seluruhnya tergenang di  permukaan, kemudian  meresap  ke dalam tanah atau  menguap.  Daerah datar agak cekung, porositas tanah rendah.
Tergenang  - Air hujan seluruhnya tergenang.  Daerah  cekungan porositas sangat rendah atau tertahan lapisan kedap.


Keadaan Batu-batuan

            Faktor  ini  meliputi batu di  permukaan  dan  singkapan batuan.  Munurut  ukurannya batu di permukaan  dibedakan  atas kerikil, batu kecil dan batu besar/bongkah. Klasifikasi  tutupan  batu  dan singkapan batuan pada  permukaan  lahan  adalah sebagai berikut:
Kerikil : adalah bahan kasar yang berdiameter lebih besar dari 2 mm dan kurang dari 7,5cm jika berbentuk bulat atau sampai 15cm  jika  berbentuk pipih. Pengelompokannya  adalah  sebagai berikut:
Tidak ada atau sedikit, 0 - 15% permukaan tanah tertutup
Sedang, 15 - 50% permukaan tanah tertutup
Banyak, 50 - 90% permukaan tanah tertutup
Sangat banyak, lebih dari 90% permukaan tanah tertutup.
Batu  kecil : adalah bahan kasar yang berdiameter 7,5  -  25cm jika berbentuk bulat atau sumbu panjangnya berukuran 15 - 40cm jika  berbentuk pipih. Pengelompokkan datanya  adalah  sebagai berikut:
Tidak  ada atau sedikit, 0 - 15% permukaan tanah  tertutup.
Sedang,  15 - 50% permukaan tanah  tertutup.  Pengolahan tanah mulai agak sulit dan pertumbuhan tanaman  agak terganggu.
Banyak,  50 - 90% permukaan tanah  tertutup.  Pengolahan tanah sangat sulit dan pertumbuhan tanaman terganggu
Sangat banyak, lebih dari 90% permukaan tanah  tertutup. Pengolahan tanah tidak mungkin dilakukan dan pertumbuhan tanaman sangat terganggu.
Batu besar/bongkah : adalah batu yang mempunyai diameter lebih besar dari 25cm (jika berbentuk bulat) atau bersumbu memanjang lebih  besar dari 40cm (jika berbentuk pipih).  Pengelompokkan datanya adalah sebagai berikut :
Tidak ada, kurang dari 0,01% permukaan tanah tertutup.
Sedikit, 0,01 - 3% permukaan tanah tertutup.  Pengolahan tanah  dengan  mesin agak  terganggu,  tetapi  tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.
Sedang,  3  - 15% permukaan tanah  tertutup.  Pengolahan tanah mulai agak sulit.
Banyak,  15 - 90% permukaan tanah  tertutup.  Pengolahan dan penanaman menjadi sangat sulit.
Sangat banyak, lebih dari 90% permukaan tanah  tertutup. Sama  sekali  tidak dapat digunakan  untuk  produksi pertanian.
Batuan tersingkap : merupakan singkapan batuan dasar (bedrock) yang  muncul  di permukaan tanah. Klasifikasi  datanya  adalah sebagai berikut:
Tidak ada, kurang dari 2% dari luas permukaan tanah.
Sedikit,  2 - 10% dari luas permukaan tanah.  Pengolahan tanah dan penanaman agak terganggu.
Sedang,  10 - 50% dari luas permukaan tanah.  Pengolahan tanah dan penanaman terganggu.
Banyak,  50 - 90% dari luas permukaan tanah.  Pengolahan tanah dan penanaman sangat terganggu.
Sangat banyak, lebih dari 90% dari luas permukaan tanah. Sama sekali tidak dapat digarap.


Erosi

            Deskripsi  mengenai faktor erosi tanah yang  terjadi  di daerah  survei  mencakup  pengertian erosi  aktual  dan  erosi potensial  dengan  mempertimbangkan faktor  lereng  dan  curah hujan. Erosi aktual atau erosi yang telah terjadi akan meninggalkan bekas pada tanah baik berupa alur atapun parit (gully). Klasifikasi erosi yang telah terjadi adalah sebagai berikut:
Tidak  ada  erosi, seluruh horison tanah  relatif  masih utuh.
Ringan, kurang dari 25% tanah atas hilang.
Sedang, 25 - 75% tanah atas hilang.
Agak berat, lebih dari 75% tanah atas hilang dan  kurang dari 25% tanah bawah hilang.
Berat, lebih dari 25% tanah bawah hilang.
Sangat berat , erosi parit.


Vegetasi dan Penggunaan Lahan

          Deskripsi  mengenai  vegetasi  mencakup  vegetasi   yang dominan dan vegetasi spesifik yang terdapat di daerah pengamatan.  Informasi  mengenai vegetasi ini  dapat  membantu  dalam pendugaan  sementara (di lapangan) terhadap kondisi  tanahnya, misalnya vegetasi yang dominan adalah Melastoma sp, maka dapat diperkirakan bahwa tanah di daerah itu masam, dsb.
     Deskripsi  penggunaan lahan mencakup  bentuk  penggunaan lahan,  tanaman yang dibudidayakan, pola  tanam,  pengelolaan, pupuk yang digunakan, hama penyakit yang dijumpai, dan  hasil. Informasi  mengenai  penggunaan  lahan  di  daerah  penelitian sangat  berguna  pada tahap interpretasi hasil  survei,  yaitu penilaian tanah di daerah penelitian untuk penggunaan tertentu serta  pengelolaannya yang sesuai agar dapat memberikan  hasil yang optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon kritik dan saran yang membangun