Karena mineral mempunyai komposisi kimia dan struktur-struktur kristal tertentu, maka mineral mempunyai sifat fisik yang khas. Sifat fisik mineral itu sendiri terbagi menjadi tiga bagian, yaitu sifat fisik atas dasar tenaga kohesi, sifat fisik atas dasar kerapatan/ density, dan sifat fisik atas dasar aktivitas sinar.
Berikut adalah sifat fisik mineral :
- Belahan (cleavage)
Apabila mineral pecah mengikuti bidang kristalnya dan selalu sejajar
dengan permukaan kristal
Belahan menunjukkan 3 arah yang tidak sama satu sama lain, misal pada mineral dengan kristal orthorombik, triklin, monoklin
Belahan menunjukksn 3 arah saling tegak lurus satu sama lain, misal pada mineral dengan kristal orthorombik
Belahan juga dibedakan menjadi belahan sempurna, baik/ jelas (distinct),
dan belahan tidak jelas (indistinct)
- Pecahan (fracture)
Jika mineral pecahnya tidak beraturan.
Dapat dilihat dari bentuk bidang pecahan, apabila mineral mendapat tekanan dari luar:
n Konkoidal : pecahan mineral yang membentuk seperti rumah siput (shell), spt: kwarsa, obsidian dan opal,
n Splintery: pecahan mineral yang terbentuk runcing-runcing seperti pada amfibol,
n Earthy: pecahan mineral seperti tanah misal pada kaolin,
n Hackly: pecahnya mineral seperti hancurnya besi yang mendapat teknan/pukulan
- Kekerasan
Kekerasan merupakan daya tahan mineral terhadap goresan. Kekerasan mineral secara relatif telah dibuat oleh Mohs (1822), dari yang paling lunak sampai ke yang paling keras, dengan urutan sebagai berikut :
1. Talk 6. Ortoklas
2. Gips 7. Kwarsa
3. Kalsit 8. Topas
4. Fluorit 9. Korundum
5. Apatit 10. Intan
- Tenacity (sifat dalam)
Tenacity dibedakan menjadi :
a. Malieabel, mineral dapat digepeng dengan palu. Contohnya yaitu
emas dan perak.
b. Ductile, Mineral dapat diubah bentuknya dengan suatu tekanan atau
dengan api.Contohnya emas, perak, dan tembaga
c. Sectile, mineral dapat dipotong dengan pisau. Contohnya gips
d. Flexible, mineral dapat dibengkokkan namun setelah tenaga nya hilang
maka mineral tetap bengkok. Contoh talk
e. Elastis, mineral dapat dibengkokkan namun setelah tenaganya hilang
maka mineral akan kembali seperti semula. Contoh mika
f. Brittle, mineral dapat terpecah menjadi fragmen-fragmen yang lebih
kecil dengan adanya suatu tekanan misalnya dipukul
- Transparancy (daya tembus)
Daya tembus cahaya dapat dibedakan menjadi :
a. Transparent = tembus cahaya
b. Translucent= sifatnya kabur
c. Opaque = tidak tembus cahaya
- Magnetisme
Yaitu sifat suatu mineral yang merupakan sifat dapat atau tidaknya suatu mineral itu tertarik oleh magnet. Mineral yang dapat ditarik oleh magnet adalah yang banyak mengandung unsure besi, misalnya Magnesit (Fe O )
- Kilap (luster)
Kenampakan atau cahaya yang dipantulkan dari permukaan mineral. Kilap ditentukan bukan dari warnanya, tapi dari indeks bias mineral.
Contohnya : Kilap logam/ metalik, dimiliki oleh mineral yang dapat menyerap sinar secara kuat yang disebabkan oleh sifat opaque
Kilapa non logam/ non metalik, misalnya saja kilap kaca, kilap intan, kilap sutra (silky),kilap mutiara, dll
- Warna
Warna mineral ditimbulkan karena penyerapan beberapa jenis panjang gelombang. Namun warna itu tidak baik dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral, karena pada umumnya mineral mempunyai corak warna yang beragam, hal ini disebabkan oleh beberapa factor yaitu komposisi kimianya, atau impurities (pengotoran) dalam mineral tersebut.
- Gores
Meerupakan sifat mineral yang berkaitan dengan warna yang relatif tetap, gores didapat dengan jalan menggoreskan mineral pada porselin atau dengan menumbuknya.
Gores, lebih khas dibandingkan warna keseluruhan sehingga dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral.
Contohnya pyrite, secara keseluruhan warnanya keemasan tetepi setelah digoreskan di porselin atau setelah menjadi serbuk maka warna serbuknya itu hitam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon kritik dan saran yang membangun