batik merupakan sebuah warisan budaya dan merupakan sebuah identitas bagi warga indonesia sendiri. perkembangan indutri batik diyogyakarta begitu besar apalagi setelah dinyatakan bahwa batik merupakan sebuah warisan budaya nasional. Disamping itu pengaruh yogyakarta sebagai kota pariwisata mendorong perkembangan industri batik menjadi sangat pesat. Berbagai indutri batik tumbuh dan berkembang seiring dengan permintaan yang tinggi terhadap produk batik ini. Berbagai inovasi dilakukan demi meingkatkan kualitas dan penjualan produk ini agar mampu bersaing dengan produk batik dari berbagai kota disekitarnya.
Batik yogyakarta mempunyai sisi ekonomi yang strategis. Dikarenakan disamping yogyakarta disebut-sebut sebagai kota pariwisata juga merupakan kota seni, terutama seni dalam pembuatan batik. Sehingga dari segi pemasaran dan penjualan batik yogyakarta mempunyai nilai yang lebih. Para wisatawan juga bisa digunakan sebagai pelaku pemasaran bagi daerah asalnya. Sehingga ketika batik tersebut dikenalkan ditempat lain, maka batik yogyakarta akan semakin dikenal. Untuk itu diperlukan adanya kualitas yang baik demi menjaga kepercayaan produsen terhadap batik yogyakarta ini.
Peminatnya pun tidak tanggung-tanggung. Tidak hanya nasional saja, melainkan luar negeri pun juga sangat tertarik terhadap produk batik dari yogyakarta ini. Mengingat ribuan wisatawan mancanegara setiap tahunnya mengunjungi yogyakarta untuk berlibur serta memberi oleh-oleh berupa batik untuk dikenalkan kepada daerah asalnya. Disamping itu permintaan batik ini tidak hanya datang dari dalam negeri saja melainkan luar negeri pun sangat meminati produk batim yogyakarta ini.
Industri ini juga mampu memberikan sumbangan besar bagi perekonomian nasional khususnya yogyakarta. Batik yogyakarta merupakan bagian dari ekspor nasional dikarenakan batik ini memang sangat terkenal diluar negeri. Disamping itu industri ini mulai berkembang pesat dan mampu menjanjikan keuntungan yang besar. Bisa dilihat dari tabel tersebut, mulai dari tahun 2005 mengalami perkembangan yang pesat dalam bidang ekspor batik nasional menguatkan fakta bahwa industri batik di yogyakarta ini juga sangat mempengaruhi perekonomian yogyakarta ini.
Tabel 1: Nilai Ekspor Batik Nasional 2004-2009
Tahun | Nilai Ekspor Batik Nasional |
2004 | US$ 34,41 juta |
2005 | US$ 12,46 juta |
2006 | US$ 14,27 juta |
2007 | US$ 20,89 juta |
2008 | USS 32,28 juta |
Triwulan I 2009 | US$ 10,86 juta |
Sumber: Suara Pembaruan, 3 Oktober 2009.
Realisasi ekspor nasional diatas hingga semester 1 tahun 2009 baru mencapai US$ 10,86 juta. Artinya, baru mencapai 33,64% dibandingkan dengan kinerja ekspor pada 2008. Banyak yang berharap, euforia batik bakal mampu mengerek kinerja ekspor batik nasional. Sehingga pada gilirannya akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja. Begitu juga dengan yogyakarta, akan mampu menyerap tenaga kerja yang juga besar serta mampu meningkatkan pertumbuhan ekonominya.
Tantangan yang dihadapi industri batik itu antara lain mengenai Sumber Daya Manusia (SDM). Misalnya, generasi pembatik umumnya sudah berusia relatif lanjut, sehingga perlu upaya khusus untuk menggugah minat kalangan muda untuk terjun ke usaha batik. Masalah lain yang harus diatasi adalah masalah pendanaan, ketenagakerjaan, dan penanganan penyelundupan. Saat ini industri TPT diakui juga menghadapi masalah daya saing terkait usia mesin industri tersebut yang sebagian besar (sekitar 75%) berusia sekitar 20 tahun sehingga membutuhkan peremajaan mesin baru untuk bersaing di pasar internasional dan domestik yang semakin ketat. Disamping itu perlu adanya inovasi dalam pembuatan motif. Sehingga pelanggan tidak merasa kecewa akan motif yang selalu sama. Serta kualitas bahan juga harus ditingkatkan agar meningkatkan kepercayaan terhadap konsumen. Kualitas yang baik dan motif batik yang beragam akan meningkatkan daya saing dalam pemasaran batik yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon kritik dan saran yang membangun