Batuan
batuan pasir |
Batuan adalah kumpulan/agregat mineral sejenis atau tak sejenis yang terikat secara gembur maupun padat. Secara genesa batuan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan beku adalah kumpulan mineral-mineral silikat hasil pembekuan magma yang saling interlocking atau bidang-bidang kristal saling bersinggungan (Huang, 1962). Batuan sedimen adalah batuan hasil litifikasi bahan rombakan bahan batuan hasil denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme (Pettijohn, 1975). Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan lain yang mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fase padat sebagai akibat perubahan kondisi fisika yang berupa tekanan, temperatur atau kedua-duanya (Winkler, 1979).
Identifikasi batuan secara umum dapat dilakukan secara makroskopis atau mikroskopis. Identifikasi makroskopis atau megaskopis dilakukan di lapangan dengan mata telanjang atau dengan bantuan kaca pembesar, sedangkan identifikasi mikroskopis dilakukan di laboratorium menggunakan mikroskop polarisasi atau mikroskop elektron. KKL II Fak Geografi UGM hanya akan mengidentifikasi batuan secara makroskopis.
Variabel yang Diidentifikasi
Variabel yang di identifikasi untuk keperluan identifikasi batuan meliputi semua sifat fisik mineral dan batuan. Sifat fisik batuan yang harus diidentifikasi adalah
a. Tekstur
b. Struktur
c. Komposisi mineral.
Komposisi mineral diketahui dengan mengenali sifat fisik mineral yang meliputi :
a. Warna
b. Kekerasan
c. Belahan dan pecahan
d. Kilat (metalik, kaca, intan, dan lemak)
e. Cerat
f. Kelarutan terhadap HCl
Selain jenis batuan penyelidikan batuan juga harus mengukur arah perlapisan batuan dan kondisi lingkungan sekitar. Dalam hal ini adalah kemiringan perlapisan batuan (dip) dan arah jurus (strike).
Cara Identifikasi
a. Tekstur.
Tekstur dapat dikenali dilapangan dengan melihat mineral-mineral yang menyusun batuan. Untuk maksud praktikum ini. Mahsiswa diharuskan membedakan tiga macam tekstur, yaitu halus (afanitis), kasar (faneris), dan klastik. Batuan bertekstur afanitis apabila kristal-kristal mineral penyusun batuan tidak dapat dikenali dengan mata telanjang. Batuan bertekstur faneris apabila kristal-kristal mineral penyusun batuan dapat dikenali dengan mata telanjang. Batuan bertekstur klastik apabila batuan tersusun oleh fragmen batuan atau mineral yang tidak saling bersinggungan (interlocking).
b. Struktur
Banyak sekali macam struktur batuan, namun langkah awal yang harus dikenali untuk identifikasi batuan adalah ada tidaknya struktur direksional.
c. Komposisi Mineral
Menentukan komposisi mineral adalah pekerjaan tersulit, karena kemampuan untuk mengenali jenis mineral penyusun batuan diperlukan pengetahuan dan pengalaman. Untuk keperluan identifikasi lapangan sifat fisik mineral sangat membantu pengenalan mineral.
1) Warna, dapat langsung dikenali dengan melihat batuan
2) Kekerasan, dapat dikenali dengan bantuan kuku atau pisau lapangan. Apabila mineral dapat digores dengan kuku maka mineral tersebut mempunyai kekerasan < 2,5, apabila tidak tergores oleh pisau lapangan kekerasan mineral > 5,5
3) Belahan, dapat langsung dikenali di lapangan menggunakan kaca pembesar
4) Pecahan, dapat langsung dikenali di lapangan dengan melihat individu mineral
5) Kilat, dapat langsung dikenali dilapangan dengan melihat individu mineral
6) Cerat, dapat dikenali dengan mengores mineral dengan benda yang mempunyai kekrasan lebih tinggi.
Informasi tersebut di atas selanjutnya digunakan untuk identifikasi batuan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam identifikasi batuan adalah:
a. Menentukan jenis batuan (beku, sedimen, atau metamorf). Langkah pertama ditunjukkan pada point 2.2.4.
b. Menentukan nama batuan berdasarkan klasifikasi yang ada (Tabel 2.5. hingga 2.9).
Penamaan/Klasifikasi Batuan Beku
Penamaan batuan beku didasarkan pada tekstur dan komposisi mineral. Cara lain yang lebih mudah dan sifatnya tentatif dengan cara melihat komposisi mineral gelap (mafik) terhadap mineral terang (felsic). Cara ini dikenal dengan indek warna. Dari yang paling asam (kelompok granit) hingga ultrabasa, warna batuan berangsur-angsur semakin gelap. Untuk lebih mudahnya klasifikasi batuan beku ditunjukkan pada Tabel 2.5.
I. Tekstur paneritis kristalin
A. Kekerasan sebagian besar penyusun batuan > 5,5
1. Struktur non direksional
a. Berbuih bila ditetesi HCl......................................... metamorf
b. Tidak berbuih bila ditetesi HCl............................... beku
c. Terdapat felspatoid................................................ beku
d. Banyak terdapat hornblende................................. metamorf atau beku
2. Terdapat strutur direksional (kecuali struktur
aliran pada batuan beku............................................. metamorf
B. Kekerasan sebagian besar penyusun batuan < 5,5
1. Struktur non direksional
a. Luster tajam, umumnya berbutir kasar
Þ Mineral karbonat............................................. metamorf
Þ Mineral non karbonat...................................... sedimen
Þ serpentin (lihat catatan 1)
Dull luster, umumnya berbutir halus............................ sedimen
2. Struktur direksional....................................................... metamorf
II. Tekstur klastik........................................................................ Sedimen
III. Tekstur afantitis
A. Kekerasan sebagian besar penyusun batuan > 5,5
1. Tekstur mikrokristalin................................................. beku atau sedimen
2. Tekstur mikroklastik................................................... beku
3. Tekstur crytokristalin atau amorf
a. Banyak silika........................................................ sedimen
b. Banyak glass........................................................ beku
c. Campuran yang tidak dapat diidentifikasi
(lihat catatan 3)
B. Kekerasan sebagian besar penyusun batuan < 5,5
1. Struktur slaty.............................................................. metamorf
2. Struktur lain................................................................ sedimen
3. Serpentin (lihat catan 1)
Catatan
1. Serpentin adalah hasil perubahan hidrotermal dari mineral feromagnesian dan membentuk masa batuan yang besar. Batuan tersebut dapat dikategorikan batuan beku atau metamor.
2. Beberapa batuan beku afanitis yang mengalami alterasi mirip dengan batupasir feldspatik. Contoh batuan beku basaltis yang teralterasi secara megascopis mirip dengan graywacke yang pada umumnya berasosiasi. Dengan demikian untuk membedakan keduanya secara megaskopis tidak dapat dilakukan.
Batuan afanitis yang keras paling sukar untuk diidentifikasi. Banyak batuan sedimen silikat afanitis mirip dengan batuan beku. Contoh Batugamping silikat hitam mirip dengan batuan beku basaltis. Selanjutnya pada tabel 2.6 hingga tabel 2.10. disajikan petunjuk Identifikasi Jenis Batuan Secara Megaskopis (Travis, 1955).Sumber: Buku Panduan Kuliah Kerja Lapangan II Fakultas Geografi UGM
TABEL 2.6. KLASIFIKASI BATUAN DAN SIFAT FISIK MINERAL
NAMA MINERAL | WARNA/ CERAT | BENTUK DAN PERA- WAKAN KRISTAL | KEKERASAN | BELAHAN/ PECAHAN | SIFAT KHUSUS | KETERDAPATAN |
Olivin | hijau/putihatau hijau | tidak teratur, membutir, masif | 6,5 - 7 | tak sempurna, concoidal | transparan/ translu-cent, kilap kaca | penyusun batuan basaltis dan untlabasis |
Piroksin | hijau tua, hitam/ putih atau hijau | prismatik pendek, masif, membutir | 5 - 6,5 | 2 arah saling tegak lurus | kilap kaca permukaan halus | penyusun batuan basaltis dan asesori pada batuan asam |
Amfibol (hornblende) | hitam, coklat/ putih, hijau | prismatik panjang, menyerat, mem-butir | 5 - 6 | 2 arah mem-bentuk sudut 120o | kilap kaca,permukaan halus | penyusun batuan intrusive, lava |
Biotit | hitam, coklat/ putih, hijau | tabular, berlembar | 2 - 3 | satu arah | kilap kaca | penyusun batuan beku dalm dan luar yang kaya silika dan beberapa batuan metamorf |
Alkali felspar | merah jambu, putih/putih | prismatik, tabular panjang, masif membutir | 6 - 6,5 | 2 arah | kilap kaca/lemak | penyusun batuan beku asam dan batuan sedimen |
Plagioklas | putih susu, abu-abu/putih | prismatik/tabular panjang, masif, membutir | 6 - 6,5 | 3 arah | kilap kaca/lemak | penyusun batuan beku asam dan intermediet, metamorf, dan sedimen |
Muskovit | putih, transparan | tabular, berlembar | 2 | 1 arah | kilap kaca/mutiara | penyusun batuan beku asam, metamorf dan batuan sedimen |
Kuarsa | tak berwarna, putih, abu/putih | tidak teratur, masif, membutir | 7 | tidak ada | kilap kaca/lemak | penyusun batuan beku asam |
Kalsit | tak berwarna, putih/putih | rombohedral, masif, membutir | 3 | se,purna | membuih jika ditetesi HCl | penyusun katuan sedimen karbonat |
Klorit | hijau | berlembar | 2 | sempurna | sempurna, | umum pd bat metamorf |
Serisit | tak berwarna, putih | tabular, berlembar | sempurna | kilap kaca | ||
Asbes | putih | menyerat | 2 | kilap lemah, tanah | terutama tersusun oleh antopilit | |
Garnet | coklat merah | poligonal, membutir | 7 - 8 | tidak ada | kilap kaca/mutiara | penyusun batuan beku dan metamorf |
Halite | tak berwarna, putih, merah | kubus, masif, membutir | 3 | sempurna | sebagai garam evaporit | |
Gypsum | tak berwarna, putih | memapan, membutir, menyerat | 2 | sempurna | kilap tanah | lembar-lembar tipis terjadi dari evapotir |
Anhidrit | putih, abu-abu, biru putih | masif, membutir | sempurna | umumnya evaporit |
Sumber : Disarikan dari berbagai buku
TABEL 2.7. IDENTIFIKASI MEGASKOPIS BATUAN BEKU
INTERMEDIET | |||||
TEKSTUR | ASAM | DOMINAN ORTOKLAS | DOMINAN PLAGIOKLAS | BASA | ULTRABASA |
Fanerisitis | Granit | Syenit | Diorit | Gabro | Peridotit, Serpentinit |
Porfirittis | Mikrogranit | Mikrosyenit | Mikrodiorit | Dolerit | |
Afanitis | Riolit | Trakit | Andesit | Basalt | |
INDEKS WARNA | < 20 | 20 - 40 | 20 - 40 | 40 - 70 | > 70 |
KOMPOSISI MINERAL | Sebagian besar orto-klas dan kuarsa, dan sedikit plagioklas,ser- ta mika, augit, atau hornblende | Sebagian besar hornblende dan feldspar. Tipe yg lebih asam mengandung sedikit kuarsa atau mika. Tipe yang lebih basa mengandung sedikit augit dan leusit | Sebagian besar augit dan plagioklas, biasa-nya juga ditemukan olivin | Sedikit atau tidak ditemukan felspar, sering mengandung mineral tunggal |
Sumber : Modifikasi dari Kirkaldy, 1976
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon kritik dan saran yang membangun